Jumat, 06 Maret 2015

SUASANA BARU MENIKMATI FOOD TRUCK


Menikmati makanan di warung tenda memang sudah biasa. Nah bagaimana dengan menyantap makanan yang dihidangkan dari sebuah mobil besar atau sejenis truck. Ya, food truck jadi tren menyantap makanan yang mulai diminati kaum urban. Makanan yang disajikanpun juga tidak bisa dikatakan sederhana. Sebut saja pastry, Indonesian food, Korean food, berbagai olahan kopi Indonesia, hingga makanan Meksiko.

Di Amerika sendiri food truck sudah lama berkembang dan semakin mudah ditemukan di jalanan. Konsep yang diusung para pelaku usaha food truck juga terkesan unik. Sebuah mobil besar yang dimodifikasi menjadi sebuah dapur kecil berisi kompor, pendingin makanan, rak dapur dan meja untuk menyajikan makanan. Mobil dihias menyesuaikan tema yang dipilih. Selain penyajian makanan yang cepat peralatan dapur yang dibawa juga terbatas disesuaikan dengan dapur yang ada.

Tak jauh dari mobil, kursi dan meja-meja tertata rapi disediakan khusus bagi pengunjung yang menikmati makanan di tempat. Bila menyukai keramaian tak ada salahnya menikmati makanan di tempat yang telah disediakan. Food truck bisa menjadi pilihan mencari suasana berbeda selain restoran maupun cafe. Tidak menutup kemungkinan untuk melakukan aktivitas bercengkrama bersama teman atau sekedar mencari inspirasi dalam ruangan terbuka.


Food truck juga mengusung konsep harga yang lebih murah dibandingkan harga di restoran. Food truck ibarat restoran yang berjalan namun dengan harga yang lebih terjangkau yaitu sekitar Rp 20-40 ribu. Menunyapun tak bisa dikatakan sederhana dengan variasi makanan yang istimewa. Ada nasi biryani dari India milik Amerigo, Taco dan burrito milik Loco Mama. Konsep makanan mengikuti jejak asal usul makanan tersebut berasal namun tetap menyesuaikan dengan lidah Indonesia.

Maraknya media sosial sebagai media promosi tak luput jadi sasaran pemilik food truck. Pihak pengelola seringkali meng up date tempat dimana mereka stand by sehingga pelanggan bisa langsung datang. Selain itu food truck tak segan untuk mendatangi tempat-tempat yang sedang ramai dikunjungi.

Food truck sendiri mengandlkan konsep keliling sehingga tak ada tempat menetap layaknya restoran. Pengolahan makananpun juga kerap dilakukan di dalam mobil. Dibandingkan dengan pedagang kaki lima yang mengandalkan gerobak, tingkat kebersihan food truck memang lebih terjaga. Namun itu juga tidak mudah. Food truck tetap harus dibersihkan setiap saat karena konsepnya yang berada di luar ruangan sehingga mudah kotor. Seperti kendaraan juga harus dicuci setiap hari.

Menulusuri jejak sejarahnya, food truck telah ada sejak tahun 1800an oleh penggembala sapi di Texas. Pada saat itu para penggembala sapi melakukan perjalanan panjang menuju Meksiko yang berlangsung hingga berminggu-minggu lamanya. Selama perjalanan, makanan begitu susah ditemukan. Seorang penggembala bernama Charles Goodnight akhirnya memodifikasi kereta kudanya menjadi ‘kitchen on wheels’. Makanan yang disajikanpun cukup sederhana sejenis kopi, biscuit, daging yang diawetkan dan kacang.

Tahun 1872, Walter Scott juga mengubah kereta kudanya menjadi restoran berjalan di depan kantor media cetak di Providence, Rhode Island. Scott menjual sandwich, kopi dan pie untuk para jurnalis yang bekerja lembur. Di Indonesia sendiri food truck baru berkembang sejak tahun 2013 yang mengadopsi food truck di Amerika dan berlangsung hingga saat ini.


0 komentar: