Tehnik Kuminer Molekuler Gastronomy

Tumis oncom yang disajikan layaknya tanaman dalam pot. Tanah merah kecokelatan sebagai oncom dan tanamannya adalah kemangi.

Kuliner Dunia di Indonesia

Kuliner khas berbagai negara meningkat seiring dengan kepopuleran sebuah negara di Indonesia.

Dinner Dilemma

Some people say that really bored daily meals for dinner. It called “dinner dilemma”. She always eat similar food everyday and nothing combination. Do you feel that?.

Intip Interior Unik di Kantor Google

Salah satu kantor impian untuk menghabiskan waktu saat kerja adalah kantor Google. Siapa yang tidak mengenal Google?

Tradisi Minum Teh Ala Bangsawan Inggris

Sebuah sejarah unik menjadikan minum teh sebagai tradisi di Inggris.

Senin, 07 Desember 2015

MUNGKINKAH PRODUK PANGAN TRANSGENIK MENJADI JALAN KELUAR KRISIS PANGAN DUNIA

Pangan transgenik, bioteknologi, GMO

Dalam beberapa kurun waktu terakhir teknologi bidang pangan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini mulai ditemukan bahan pangan transgenik (GMO: Genetically Modified Organism). Produk pangan transgenik bisa dijadikan jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan pangan lebih cepat di tengah pertumbuhan masyarakat yang semakin meningkat. Khususnya di negara berkembang sebagai solusi kemandirian pangan. 

Transgenik merupakan bioteknologi moderen yang memanfaatkan sifat-sifat makhluk hidup dengan memindahkan gen dari satu spesies ke spesies lain. Misalnya, tomat sebelumnya tidak dapat bertahan lama dalam suhu ruang dan cepat busuk. Melalui proses transgenik ini, tomat yang telah di rekayasa genetika menghasilkan tomat transgenik yang tahan lama.

Begitu juga tanaman jagung yang seringkali terserang hama serangga. Melalui proses rekayasa genetika bisa menghasilkan jagung GMO tahan hama. Pemberian pangan transgenik juga dimaksudkan untuk tujuan tertentu. Seperti yang terjadi pada ternak di Amerika Serikat yang diberi pakan rumput. Selama berada di rumah jagal, beberapa hewan bisa saja diberi pakan jagung hasil rekayasa genetika. Tujuannya untuk meningkatkan massa otot dan kandungan lemaknya.

Di Indonesia sendiri beberapa produk yang sudah mendapat persetujuan Komisi Keamanan Hayati Indonesia yaitu tebu tahan kekeringan dan jagung toleran herbisida. Pada dasarnya kehidupan kita memang tidak lepas dari produk rekayasa genetika. Makanan yang kita makan sehari-hari seperti tahu, tempe serta produk turunannya bahan utamanya berasal dari kedelai. Padahal selama ini Indonesia masih mengandalkan kedelai impor yang 80% merupakan kedelai GMO.

Di sisi lain produk pangan hasil rekayasa genetika tidak lepas dari beberapa kekurangan yang saat ini banyak diperbincangkan. Secara ekonomi, keberadaan pangan transgenik menyebabkan ketergantungan terhadap produk impor. Selain itu, produk pangan transgenik yang tidak melalui proses dan pengawasan yang tepat tentu dapat membahayakan kesehatan.

Dari segi lingkungan, produk transgenik akan mengurangi jenis tumbuh-tumbuhan di dunia dan pencemaran air. Produk rekayasa genetika memang masih menimbulkan perdebatan baik dari segi kesehatan maupun keamanan.

Di Indonesia sendiri setiap produk yang dikonsumsi masyarakat sudah melalui proses uji kesepadanan substansial dan pengujian alergi. Uji kesepadanan substansial merupakan uji terhadap kandungan nutrisi pangan transgenik. Sedangkan, uji alergi dilakukan untuk mengetes tingkat kesensitifan manusia terhadap pangan transgenik.

Bukan tidak mungkin ke depan produk pangan transgenik akan dilakukan secara terus menerus terhadap produk pangan lainnya. Dimana jumlah penduduk Indonesia semakin banyak dan kebutuhan pangan semakin meningkat. Sementara lahan semakin sempit dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu.

Selain itu, munculnya produk pangan ini bisa menjadi jalan keluar ancaman krisis pangan dunia. Krisis ini dikhawatirkan akan memuncak mulai tahun 2050. Proses bioteknologi juga menjadi jawaban untuk mengatasi masalah perubahan iklim global, krisis air sekaligus pengurangan pestisida dan emisi karbon dunia.

Bahkan badan pangan dunia atau FAO juga sudah meramalkan ke depan akan terjadi peningkatan kebutuhan pangan sebesar 60% seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia. Agar penduduk dunia tidak terpuruk dengan kemiskinan dan kelaparan perlu dilakukan upaya pemuliaan tanaman seperti beras, jagung, tebu dan gandum dengan memanfaatkan bioteknologi.

Selama pengujian terhadap produk GMO yang dilakukan memenuhi standar ilmiah maka terbukti aman untuk manusia dan lingkungan. Bahan pangan GMO telah melalui penelitian nutrisi, toksikologi sampai alerginitas. Prosesnya juga melalui pengawasan lembaga internasional seperti World Health Organization, Food and Agriculture Organization, dan Organization for Economic Cooperation and Development. Masyarakat juga diharapkan harus lebih teliti ketika memilih makanan.