Sabtu, 17 Oktober 2015

MENIKMATI KOPI ARABIKA BERKUALITAS DUNIA DI NEGERI SENDIRI

Kafe Jember

Mencari tempat yang asyik buat ngobrol atau sekedar nongkrong di daerah Jember ya di kafe atau kedai kopi. Saat ini sudah banyak kafe maupun kedai kopi baru yang bermunculan dengan konsep unik sejak istilah “ngopi” menjadi gaya hidup baru. Nggak heran kalau anak muda Jember ataupun mahasiswa yang rata-rata berasal dari luar daerah seperti Surabaya, Malang, Situbondo, Bondowoso dan Probolinggo menghabiskan waktu di sana.

Selain anak mudanya yang berasal dari luar daerah, penduduk Jember rata-rata adalah pendatang. Jember memang unik karena diantara daerah sekitarnya daerah ini tidak memiliki sejarah yang kuat. Baik tentang sejarah berdirinya, kuliner maupun kebudayaannya.

Jember mulai dikenal bahkan hingga dunia sejak ajang Jember Fashion Carnaval (JFC) yang menjadi karnaval terbesar nomor empat di dunia. Jadi, ketika ditanya apa makanan khas atau kebudayaan Jember memang sedikit membingungkan apalagi hingga dunia. Masyarakat Jember justru ahli mengolah makanan seperti yang cukup mudah ditemui adalah prol tape, brownies tape dan pia tape yang bahan utamanya yaitu tape justru berasal dari Bondowoso.

Kota Bondowoso sendiri memang tidak jauh dari Jember sekitar 45 menit dengan kendaraan. Bondowoso menjadi tempat masa kecil saya dulu. Saya ingat setiap ditanya “apa makanan khas Bondowoso?” Jawabannya sudah pasti tape. Namun, sejak tahun 2011 kota ini mulai dikenal dunia karena hasil KOPI ARABIKA.

Saya menemukan kopi arabika justru di sebuah kafe di depan kampus Universitas Jember. Adik saya juga sempat membawa kopi arabika Bondowoso sebagai oleh-oleh saat kembali ke Jogja. “Kopi arabika Bondowoso ini sangat terkenal, kalau pecinta kopi pasti suka” begitu katanya.

Saya memang bukan pecinta kopi hanya penikmat kopi dengan campuran creamer. Kalau kata orang minum kopi yang nggak hitam itu bukan ngopi namanya. Karena cita rasa kopinya sudah nggak terasa. Tapi, kali ini bolehlah saya mencoba kopi arabika ciri khas daerah sendiri. 

Kopi Arabika Bondowoso

Berbicara tentang penikmat kopi memang bisa digolongkan menjadi tiga besar yaitu pengikut, penikmat dan pecinta kopi. Pengikut biasanya mereka bukan peminum kopi. Mereka hanya hadir di kedai kopi karena ajakan teman atau sekedar mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol sana sini. Seperti yang banyak saya temui di keramaian kedai kopi setiap malam.

Penikmat berarti mereka sudah kenal kopi lama. Nggak peduli kopinya apa yang penting minum kopi. Biasanya mereka hanya sekedar mencari kafein untuk meningkatkan energi memulai hari. Nah, kalau kelompok pecinta kopi, mereka mencari kualitas terbaik dari secangkir kopi sampai ke after taste dari minum kopinya.

Kopi arabika Bondowoso sendiri ternyata gaungnya sudah terdengar hingga mancanegara, lho. Ekspor saat ini sudah merambah ke beberapa negara Eropa seperti Belanda, Italia, Swiss juga ke Autralia, Jepang dan Amerika. Percaya nggak percaya gerai Starbucks di Amerika Serikat menggunakan kopi Bondowoso untuk jenis Java Coffee-nya.

Bahkan ada sebuah cerita tentang seorang Belanda yang menikmati secangkir kopi di Italia. Ia terkesan dengan kenikmatan kopi yang diminumnya dan berniat mencari asal kopi tersebut. Ia mencicipi setiap kopi dari berbagai wilayah Indonesia. Tiba di Bondowoso barulah ia menemukan kopi yang sama waktu dicicipinya saat di Italia. Ia pun kemudian menjadi pembeli tetap kopi arabika Bondowoso.

Kopi arabika ini juga bisa ditemukan di beberapa kedai kopi di wilayah Jember. Beberapa diantaranya bahkan menjual kopi nusantara yang terkenal dari berbagai daerah seperti kopi Gayo Aceh, kopi Toraja Sulawesi Selatan, Java Ijen Bondowoso dan kopi Papua. 

Kopi arabika Bondowoso juga sudah diakui memiliki ciri khas tersendiri diantara Kopi Arabika lainnya melalui Sertifikat Indikasi Geografis. Kopi yang dikenal dunia dengan nama Java Coffee  ini ditanam di pegunungan Ijen-Raung pada ketinggian 900-1.500 m.d.p.l dengan suhu rata-rata 15-250C. Nggak heran kalau cita rasanya khas dan memiliki tingkat keasaman yang baik. 

Kopi Arabika Bondowoso
 Hasil Produksi Kopi Arabika

Kopi seharga Rp 4.000-Rp 6.000 ini bisa dinikmati untuk menghangatkan badan atau hanya sekedar sebagai teman nongkrong dikala malam melanda. Naik kelas sedikit yaitu di kafe, kopi tubruk arabika bisa dinikmati dengan harga Rp 7.000-Rp 8.000. Kamu juga bisa membelinya sebagai buah tangan seharga Rp 15.000-Rp 55.000 di pusat oleh-oleh kota Jember.

Apa Manfaat Minum Kopi dan Bagaimana Kandungan Gizinya?
Bener nggak sih kopi bermanfaat buat tubuh? Eits…, jangan salah kopi punya beberapa kandungan gizi penting untuk kesehatan tubuh.

Pertama, kopi mengandung kafein yang seringkali banyak dihindari. Padahal beberapa penelitian menyebutkan minum kopi di sela waktu kerja bisa membantu kita tetap bugar dan konsentrasi. Kafein pada kopi bersifat antagonis terhadap fungsi adenosine (senyawa yang membuat orang cepat tidur) yang bisa memacu hormon adrenalin, meningkatkan tekanan darah dan aktivitas otot sehingga tidak mudah ngantuk dan merasa segar.

Seorang atlit yang mengonsumsi minuman mengandung kafein karbohidrat setelah bersepeda memiliki banyak glikogen (cadangan energi) pada ototnya. Kafein melepaskan gula ke aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra, sehingga mampu menambah semangat atlit tersebut di sesi berikutnya. Kafein pada kopi juga dapat meredakan nyeri otot dan mencegah batu empedu.

Menurut Havard Women’s Health, kandungan kafein pada kopi bisa menghambat peradangan di otak yang sering dikaitkan dengan Alzheimer. Selain itu, laporan dari European Journal of Social Psychology, kafein bisa merangsang fungsi kognitif sehingga orang bisa lebih terbuka dan respek. Nggak heran kan kalo masyarakat kita memilih kopi sebagai pilihan nongkrong atau sekedar ngobrol bersama teman.

Kedua, kopi juga mengandung antioksidan berupa asam klorogenik dan flavonoid untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Menurut The Journal of Nutrition, asam klorogenik berpengaruh terhadap penurunan resiko Diabetes Melitus Tipe 2. Sedangkan flavonoid dapat menahan pertumbuhan sel kanker. Dalam hal ini antioksidan juga mencegah kerusakan sel yang dihubungkan dengan penyakit Parkinson.

Meskipun kandungannya tidak terlalu banyak, ternyata kopi juga diyakini mengandung beberapa vitamin dan mineral. Kopi mengandung vitamin B2 atau riboflavin untuk proses reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh sehingga bisa memecah nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. 

Selain itu, kopi diketahui mengandung vitamin B5 atau asam pantotenat yang diyakini dapat menjaga kesehatan saluran cerna, kelenjar adrenal dan menghasilkan sel darah merah. Vitmain B5 dibutuhkan untuk penyembuhan luka dan meringankan rheumatoid arthritis.

Mineral yang terdapat pada kopi yaitu kalsium dan magnesium. Kalsium dibutuhkan untuk tulang sedangkan magnesium diperlukan untuk menjaga otot dan saraf agar berfungsi dengan baik dan berkontribusi untuk produksi energi dalam sel.

Tapi, hati-hati bila konsumsi kopi berlebihan dapat menyebabkan gejala seperti dada berdebar, gelisah, stres, pusing dan gangguan tidur. Kafein juga sifatnya diuretik yang menyebabkan sering buang air kecil. Jadi, minum kopi harus diimbangi dengan banyak minum air putih. Kalau ada anggapan yang mengatakan kopi itu tidak sehat, kemungkinan disertai dengan kebiasaan lain seperti merokok, minum alkohol, kurang tidur, jarang olahraga dan pola makan yang kurang sehat.

Sebenarnya, tidak perlu takut minum kopi selama kita menerapkan hidup sehat dan aktif. Minum kopi juga tidak menimbulkan ancaman yang serius bila tidak berlebihan. Menurut praktisi kesehatan, selama konsumsinya bisa diatur tidak lebih dari dua cangkir kopi sehari masih aman. Bahkan secara spesifik justru kandungan kafein kopi arabika (1,32%) lebih sedikit dari robusta (2,17%), sehingga lebih aman untuk lambung.

Bagaimana cara minum kopi yang sehat? Minum kopi yang sehat selain konsumsinya tidak berlebihan adalah yang hitam tanpa gula, creamer dan susu untuk mendapat manfaat kesehatan yang optimal. Penambahan gula, susu maupun creamer justru akan menaikkan kalori kita lebih cepat. Bahkan katanya kopi lebih nikmat tanpa penambahan apa pun. Saya pribadi memang masih suka menambahkan gula. Ah…. Sekali-sekali boleh juga menikmati kopi tanpa gula. 

Jelajah Gizi
Jelajah Gizi

0 komentar: