www.goredforwomen.org |
Apa sih yang kamu
lihat waktu mutusin beli produk makanan kemasan? Selain brand, yang paling
sering dilihat adalah harga dan tanggal kadaluwarsa. Jarang banget kita perhatiin
label Informasi Nilai Gizi (ING) yang ada di belakang produk.
Dari hasil penelitian yang
dilansir dari kompas.com nyebutin kalau label kemasan yang paling banyak
mendapat perhatian adalah label halal sekitar 36,5%, waktu kadaluwarsa 34,9%,
nama produk 20,6% dan komposisi bahan makanan 7,9%.
Label nutrisi ini bisa
ngebantu kita buat mastiin kalo nilai gizi dari makanan tersebut bisa memenuhi
kebutuhan. Kita juga lebih mudah buat ngebatesin asupan gula, garam dan lemak
yang masuk ke tubuh. Karena ke tiga nutrisi tersebut kalau berlebihan bisa jadi
penyebab penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, kanker, jantung dan
strok.
Nah, dengan baca ING,
kita bisa jadi konsumen cerdas dengan milih makanan kemasan yang sesuai untuk
tubuh. Kalo ING dan komposisi makanan nggak jelas kita masih bisa lho, buat pertimbangin
ulang jadi atau nggaknya beli produk makanan kemasan.
Nutrition Fact
Informasi nilai gizi
atau nutrition fact biasanya nyantumin
takaran saji (serving size), jumlah sajian per kemasan dan kandungan bahan
makanan mulai dari energi total, protein, lemak total, karbohidrat dan
kandungan mikronutrien lain seperti kalsium, vitamin, fosfor dan vitamin.
How to Read Nutrition Label
Baca Takaran Saji
Perhatiin takaran saji
(serving size) yang ada di label paling atas. Takaran saji adalah berat atau
volume makanan satu kali konsumsi. Di bawahnya ada jumlah sajian per kemasan. Kalo
buat makanan biasanya ditulis dalam 45 gram dalam 1 kemasan. Buat cairan
seperti susu biasanya ditulis 200 ml.
Pada dasarnya ING
ditulis per takaran saji bukan per kemasan. Jadi jangan sampe terkecoh ya. Bisa
jadi nih pas liat energi totalnya kecil kita langsung aja ambil makanan.
Padahal kalo dihitung secara detail ternyata energinya lebih besar. Misalnya di
label biskuit nyantumin kalo jumlah sajian per kemasan 4 dan jumlah energi
total 100 kkal. Berarti kita bakal ngonsumsi 4x100 kkal = 400 kkal kalo
ngabisin biskuit dalam satu waktu.
Comparing Product
Di era sekarang ini banyak
orang lebih peduli terhadap kesehatan dengan memperhatikan konsumsi makanan
yang mereka makan. Nggak heran kadang kita lebih milih makanan yang berlabel low fat, low sugar dan low salt. Tapi
sebaiknya jangan hanya liat label aja, perhatiin langsung ING-nya buat negbuktiin
kebenarannya.
Cara bandingin produk
mana yang kandungan energinya lebih rendah, coba lihat dulu takaran sajinya.
Produk makanan kemasan harus punya takaran saji yang sama. Misalnya, bandingin
antara produk susu A yang mengandung lemak jenuh 2 gram dalam 200 ml. Susu B
mengandung lemak jenuh 1,5 gram dalam 100 ml. Kita bisa pilih susu B yang
kandungan lemaknya lebih rendah.
Jumlah Per Sajian
Infromasi gizi yang
wajib ada energi total, protein, lemak total, karbohidrat total dan tambahan nutrisi
lainnya. Kandungan natrium dan lemak total yang kurang dari 1 gram biasanya
nggak dicantumin.
commons.wikimedia.org |
Energi total nunjukin
berapa banyak energi yang kita dapet dari satu porsi makanan kemasan. Produk
bisa dibilang rendah energi bila kurang dari 40 kalori per saji, sedang 100
kalori dan tinggi kalo lebih dari 400 kalori per saji.
Kalori dari lemak
(Calories from fat), berapa banyak kalori dari makanan yang berasal dari lemak.
American Diabetes Association merekomendasi asupan energi dari lemak per hari
nggak boleh lebih dari 30%. Asupan lemak yang berlebihan bisa jadi penyebab
penyakit kardiovaskuler, obesitas dan diabetes.
Lemak total (total
fat) adalah jumlah keseluruhan lemak baik lemak jenuh, lemak trans dan lemak
tak jenuh. Lemak tak jenuh sendiri terdiri dari lemak tak jenuh tunggal maupun lemak
tak jenuh ganda. Lemak jenuh ada pada bahan makanan seperti mentega, margarine,
susu full cream, kelapa dan minyak. Lebih baik hindari lemak jenuh dengan milih
produk yang kandungan lemaknya rendah atau di bawah 5%.
Jumlah kolesterol
(cholesterol) nunjukin berapa banyak jumlah kolesterol total yang terdiri dari
HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) tiap sajian.
Sebaiknya hindarin konsumsi kolesterol lebih dari 300 mg per hari. Natrium
(sodium) merupakan jumlah garam tiap porsi. Konsumsinya nggak lebih dari 2.000
mg per hari atau 2 gram (1 sendok teh).
Jumlah karbohidrat
makanan terdiri dari karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks, gula dan
serat. Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI, konsumsi gula sehari sebaiknya
nggak lebih dari 3-4 sendok makan atau setara 25 gram. Konsumsi gula yang
tinggi bisa jadi penyebab diabetes. Secara spesifik gula rendah <5gram dan
bebas gula <0,5 gr.
Perhatiin total
karbohidrat produk kemasan, makin dekat nilai gula dengan nilai total
karbohidrat maka makin sedikit seratnya. Untuk makanan yang nggak mengandung
potein, kita bisa tambahin makanan lain yang mengandung protein.
Mikronutrien
Mikronutrien terdiri
dari sejumlah vitamin, kalsium, zat besi, zink, magnesium, fosfor, yodium dan
selenium. Beberapa zat gizi tersebut memang nggak dihasilkan dari dalam tubuh kita
tapi didapat dari konsumsi di luar tubuh. Kita bisa milih produk susu dengan
kandungan kalsium tinggi. Kandungan kalsium pada susu bisa ngasih kecukupan
gizi sampe 70% lho. Pilih makanan dan minuman yang mengandung semua vitamin dan
mineral. Untuk nutrisi mikronutrien bisa diatas 20% AKG.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau
Daily Values
Angka kecukupan gizi
(AKG) yang ada pada label berfungsi untuk ngebantu kita buat ngasih informasi
berapa kebutuhan nutrisi yang bisa terpenuhi dari produk makanan tersebut. Kebutuhan
kalori manusia berbeda-beda tapi biasanya berkisar 2000 kalori. Porsi kebutuhan
individu kita setiap hari terdiri dari 40% untuk kebutuhan karbohidrat, 30%
protein dan 30% untuk lemak.
Jadi, waktu kita
membeli produk makanan atau minuman kemasan persentasenya harus dibawah batas
tersebut agar bisa memenuhi konsumsi bahan makanan lain yang diperlukan tubuh. Idealnya
untuk makanan kemasan zat gizi karbohidrat, protein, lemak dari makanan kemasan
berada di bawah 20% AKG.
0 komentar:
Posting Komentar