Jumat, 18 Januari 2013

SOLUSI ANAK MAKAN SAYUR




Gelengan kepala adalah salah satu bentuk penolakan anak terhadap makanan. Hal ini cukup menjadi resah para ibu. Membujuk sang buah hati untuk makan, terutama makan sayuran adalah hal yang sulit. Dan  memarahi anak bukan solusi tepat untuk membujuk anak agar mau makan. Tak perlu khawatir dengan masalah tersebut. Disinilah pentingnya kreatifitas ibu yang berperan dalam membantu anak untuk makan sayuran.  

Sayuran dan buah adalah makanan yang banyak mengandung zat gizi penting terutama vitamin. Sayuran adalah salah satu komponen yang membantu tumbuh kembang sang anak. Perkembangan anak yang baik sangat bergantung pada asupan gizi yang masuk kedalam tubuh. Anak sehat menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap orang tua.

Memarahi buah hati bukan menjadi solusi yang tepat untuk membujuknya makan. Tetapi akan semakin menambah ketakutan sang anak. Pemahaman ibu terhadap anak juga penting untuk membantu menarik perhatian anak terhadap makanannya. Anak sangat identik dengan permainan seperti mobil-mobilan dan boneka. Mengenal berbagai bentuk seperti lingkaran, segitinga dan kotak menjadi ketertarikan tersendiri bagi sang anak. Warna yang mencolok dan menarik juga  menarik perhatian anak sedikit teralihkan.

Cobalah untuk menarik perhatian anak dengan membuat makanan semenarik mungkin. Bentuk makanan sesuai dengan selera mereka masing-masing. Misalnya ketika membuat sup, bentuk wortel menjadi bunga juga cukup menarik. Gunakan pula mangkok dengan gambar terkesan lucu untuk menarik perhatian sang anak. Jika hal tersebut terlalu sulit, ibu dapat memanfaatkan keunikan dari suatu makanan. Sayuran kaya akan aneka warna. Sayuran dapat dibuat jus yang dapat membentuk warna yang tak kalah menarik. Tambahkan hiasan pada gelas seperti payung atau sedotan berwarna dan bergerigi.


Rekreasi adalah kegemaran sang anak. Rekreasi inilah yang dapat dimanfaatkan oleh sang ibu. Mengajak mereka berekreasi untuk membuat makanannya sendiri. Hal ini akan sangat berkesan bagi anak untuk makan makanannya sendiri. Bantulah mereka untuk menyusun makanan dalam sebuah piring. Susunlah makanan seperti membentuk wajah, mulai dari mata dengan wortel, hidung dengan buncis, dan seladri sebagai kumis. Biarkan mereka brkreasi sesuai dengan imajinasinya.

Solusi lainnya adalah dengan menyembunyikan sayuran kedalam bentuk sebuah  makanan. Hal ini dilakukan jika anak tetap tidak mau makan sayuran. Ibu dapat menyembunyikan sayuran didalam makanan. Misalnya membuat pizza dengan memasukkan sayuran kedalam roti yang berisi daging. Membuat nasi goreng gulung, masukkan sayuran kedalam nasi sebelum digulung seperti sushi. Atau dapat pula mencampurkan bahan makanan lain dengan sayuran. Misalnya membuat tahu matahari. Tahu yang telah dihaluskan diolah dengan sayuran. Bentuk menyerupai matahari atau menggunakan cetakan. Pengolahannya dapat dikukus atau digoreng.


Memperkenalkan sayuran sejak dini adalah kondisi yang baik bagi anak. Dengan harapan ketika anak beranjak dewasa tidak memilih-milih makanan. Terutama sayuran yang cenderung menjadi makanan yang tidak disukai sang anak. Usia anak dibawah 1 tahun adalah usia dimana anak mulai mengenal berbagai rasa buah, sayur dan makanan lainnya.

Menurut Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK yang dikutip dari helath.detik.com, menyatakan bahwa usia 6-12 tahun adalah masa kritis dalam menentukan kebiasaan makan anak hingga dewasa. Oleh karena itulah pemberian sayuran sejak dini pada anak sangat penting. Kombinasi buah dan sayuran juga sangat baik sebagai makanan pendamping anak. Pilihlah kombinasi buah dan sayur yang tidak terlalu manis. Yang perlu diingat bahwa jangan tambahkan bahan tambahan apapun kedalam makanan bayi, seperti msg termasuk garam dan gula. Biarkan anak mengenal rasa alami dari makanan. 


 

0 komentar: