Gelengan
kepala adalah salah satu bentuk penolakan anak terhadap makanan. Hal ini cukup
menjadi resah para ibu. Membujuk sang buah hati untuk makan, terutama makan
sayuran adalah hal yang sulit. Dan memarahi
anak bukan solusi tepat untuk membujuk anak agar mau makan. Tak perlu khawatir
dengan masalah tersebut. Disinilah pentingnya kreatifitas ibu yang berperan
dalam membantu anak untuk makan sayuran.
Sayuran
dan buah adalah makanan yang banyak mengandung zat gizi penting terutama
vitamin. Sayuran adalah salah satu komponen yang membantu tumbuh kembang sang
anak. Perkembangan anak yang baik sangat bergantung pada asupan gizi yang masuk
kedalam tubuh. Anak sehat menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap orang tua.
Memarahi
buah hati bukan menjadi solusi yang tepat untuk membujuknya makan. Tetapi akan
semakin menambah ketakutan sang anak. Pemahaman ibu terhadap anak juga penting
untuk membantu menarik perhatian anak terhadap makanannya. Anak sangat identik
dengan permainan seperti mobil-mobilan dan boneka. Mengenal berbagai bentuk
seperti lingkaran, segitinga dan kotak menjadi ketertarikan tersendiri bagi
sang anak. Warna yang mencolok dan menarik juga
menarik perhatian anak sedikit teralihkan.
Cobalah
untuk menarik perhatian anak dengan membuat makanan semenarik mungkin. Bentuk
makanan sesuai dengan selera mereka masing-masing. Misalnya ketika membuat sup,
bentuk wortel menjadi bunga juga cukup menarik. Gunakan pula mangkok dengan
gambar terkesan lucu untuk menarik perhatian sang anak. Jika hal tersebut
terlalu sulit, ibu dapat memanfaatkan keunikan dari suatu makanan. Sayuran kaya
akan aneka warna. Sayuran dapat dibuat jus yang dapat membentuk warna yang tak
kalah menarik. Tambahkan hiasan pada gelas seperti payung atau sedotan berwarna
dan bergerigi.
Rekreasi
adalah kegemaran sang anak. Rekreasi inilah yang dapat dimanfaatkan oleh sang
ibu. Mengajak mereka berekreasi untuk membuat makanannya sendiri. Hal ini akan
sangat berkesan bagi anak untuk makan makanannya sendiri. Bantulah mereka untuk
menyusun makanan dalam sebuah piring. Susunlah makanan seperti membentuk wajah,
mulai dari mata dengan wortel, hidung dengan buncis, dan seladri sebagai kumis.
Biarkan mereka brkreasi sesuai dengan imajinasinya.
Solusi
lainnya adalah dengan menyembunyikan sayuran kedalam bentuk sebuah makanan. Hal ini dilakukan jika anak tetap
tidak mau makan sayuran. Ibu dapat menyembunyikan sayuran didalam makanan.
Misalnya membuat pizza dengan memasukkan sayuran kedalam roti yang berisi
daging. Membuat nasi goreng gulung, masukkan sayuran kedalam nasi sebelum
digulung seperti sushi. Atau dapat pula mencampurkan bahan makanan lain dengan
sayuran. Misalnya membuat tahu matahari. Tahu yang telah dihaluskan diolah
dengan sayuran. Bentuk menyerupai matahari atau menggunakan cetakan.
Pengolahannya dapat dikukus atau digoreng.
Memperkenalkan
sayuran sejak dini adalah kondisi yang baik bagi anak. Dengan harapan ketika
anak beranjak dewasa tidak memilih-milih makanan. Terutama sayuran yang
cenderung menjadi makanan yang tidak disukai sang anak. Usia anak dibawah 1
tahun adalah usia dimana anak mulai mengenal berbagai rasa buah, sayur dan
makanan lainnya.
Menurut
Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK yang dikutip dari helath.detik.com,
menyatakan bahwa usia 6-12 tahun adalah masa kritis dalam menentukan kebiasaan
makan anak hingga dewasa. Oleh karena itulah pemberian sayuran sejak dini pada
anak sangat penting. Kombinasi buah dan sayuran juga sangat baik sebagai
makanan pendamping anak. Pilihlah kombinasi buah dan sayur yang tidak terlalu
manis. Yang perlu diingat bahwa jangan tambahkan bahan tambahan apapun kedalam
makanan bayi, seperti msg termasuk garam dan gula. Biarkan anak mengenal rasa
alami dari makanan.
0 komentar:
Posting Komentar