Kamis, 12 Juni 2014

ASAL KOPI TERCERMIN DARI AROMA DAN RASA


Hingga saat ini kenikmatan kopi Indonesia sudah diakui di berbagai dunia. Bagi para pecinta kopi sendiri pasti sudah sangat memahami bahwa karakteristik kopi sangat bergantung dari mana kopi tersebut berasal. Daerah tumbuh kopi akan tercermin pada aroma dan rasanya.

 Biji kopi dikenal sangat sensitif terhadap lingkungannya. Termasuk kopi Indonesia meskipun tiap daerah berbeda namun dikenal memiliki aroma yang sangat kuat. Begitu juga rasanya yang kuat dan halus. Rata-rata kopi Indonesia memiliki tingkat keasaman yang rendah sehingga tidak memiliki rasa manis secara menyeluruh.

Untuk kopi Toraja misalnya. Petani di Toraja biasanya menanam kopi disekitar tanaman cengkeh atau kemiri. Sehingga aroma kopi menyerap aroma cengkeh dan kemiri. Tak hanya itu, petani di Kintamani seringkali menanam kopi disekitar jeruk sehingga aroma kopi kerap beraroma jeruk.

Ada tiga hal yang mempengaruhi karakteristik kopi yaitu karakter acidity (keasaman), flavor (aroma) dan body. Tiga hal tersebut sangat menentukan rasa sajian kopi yang dihasilkan sekaligus seringkali menjadi penentu kualitasnya.

Acidity  (keasaman) merupakan tingkat kecerahan biji kopi serta sensasi rasa yang kuat. Biasanya biji kopi yang baik memiliki tingkat keasaman yang rendah. Bila terlalu tinggi rasa kopi akan sangat asam. Biji kopi dengan tingkat keasaman terbaik terdapat pada kopi lokal yang banyak ditanam di Jawa.

Tingkat keasaman biji kopi sangat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain tempat tumbuh kopi dan cara pengolahannya. Kopi yang ditanam di dataran tinggi biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi. Selain itu kopi yang diolah secara basah cenderung memiliki tingkat keasaman tinggi daripada yang diolah secara kering.

Untuk flavor (rasa) terjadi melalui dua hal yaitu langsung dirasakan oleh indra pencium (hidung) sebelum diminum dan retronasal. Retronasal terjadi saat kopi telah berada di mulut kemudian ditelan dan senyawa volatile yang terdapat pada kopi akan menguap naik ke saluran nasal. Senyawa volatile pada kopi akan semakin meningkat seiring bertambahnya waktu.

Kemudian body (tekstur) yang baik dipengaruhi oleh waktu dan tekhnik penyangraian kopi (roasting). Semakin lama kopi disangrai biji kopi akan semakin tebal (full) dan juga nikmat. Suhu terbaik untuk menyangrai kopi yaitu pada suhu awal 2000 C dan berakhir pada suhu 1820C selama 15-20 menit.



0 komentar: