Minum teh bukan menjadi sesuatu yang
sangat istimewa di Indonesia. Minum teh biasanya dinikmati pagi atau sore hari
dengan membaca koran ataupun sebagai sajian minuman kepada para tamu. Berbeda
halnya yang terjadi di negara-negara tertentu seperti Inggris, Jepang, Rusia
dan China dimana minum teh merupakan bagian dari sebuah tradisi dan budaya.
Setiap negara memiliki sejarah, budaya dan tradisi yang berbeda-beda. Sebuah
tradisi dalam suatau negara tak lepas pula dari sebuah sejarah. Sebuah sejarah
unik menjadikan minum teh sebagai tradisi di Inggris.
http://img.timeinc.net/time/photoessays/2008/tea_malaysia/tea_tout.jpg
Teh
masuk pertama kali di Inggris pada tahun 1662 oleh Catehrine of Braganza, yang
merupakan istri dari Raja Inggris yaitu Pangeran Charles II. Ketika datang ke
Inggris sang putri membawa daun teh yang dibawanya dari negara asalnya. Dalam
sebuah acara pesta baik pesta kebun maupun pesta pribadi, Catehrine menyajikan minuman
teh kepada para wanita bangsawan. Tanpa diduga sajian tersebut ternyata sangat
digemari oleh para bangsawan.
Tradisi
minum teh pertama kali dilakukan oleh Ana Maria The Dutches dari Badford. Pada
masa itu, waktu makan siang dan makan malam di Inggris memiliki jeda waktu yang
panjang yaitu 8 jam. Jeda waktu yang lama tersebut membuat putri Ana merasa
kelaparan, sehingga dalam selang waktu tersebut putri Ana meminta para pelayannya
untuk menyajikan teh dan hidangan kecil. Tradisi minum teh sang putri ini
ternyata sangat populer hingga menjadi sebuah tradisi di Inggris.
Meskipun
minum teh merupakan sabuah tradisi di Inggris, namun hanya orang-orang tertentu
yang dapat menikmati tradisi ini. Harga teh yang meningkat di Inggris
menyebabkan tradisi ini hanya bisa dinikmati oleh para kaum bangsawan. Meningkatnya
harga teh disebabkan oleh harga pajak teh yang masih dimonopoli oleh China. Selain
harga yang mahal, tradisi minum teh identik dengan peralatan mewah dan dengan
tata cara tertentu.
Twinnings
adalah teh yang sangat dekat dengan keluarga kerajaan Inggris. Twinings adalah
orang yang pertama kali memperkenalkan teh buatannya kepada keluarga kerajaan.
Hingga kini nama Twinings selalu hadir dalam setiap acara kerajaan Inggris.
Tradisi
minum teh di Inggris dikenal dengan afternoon
tea. Afternoon tea diadakan pada pukul 3-5 sore, menikmati sajian teh dilengkapi
dengan makanan ringan seperti sandwich, scones, krim kental, berbagai macam
makanan manis seperti cake dan pastry. Scones merupakan kue tradisional Inggris
yang berupa pastry diisi selai dari buah-buahan. Makanan tersebut disajikan pada
nampan bertingkat dengan makanan manis diletakkan pada bagian paling atas.
http://images.detik.com/customthumb/2012/03/15/1025/img_20120315124258_4f618162bab65.jpg?w=600
Selain
itu dikenal istilah high tea atau
disebut tea yang merupakan makan malam yang dihidangkan
lebih awal pada pukul 6 sore. Menu yang disajikan antara lain roti, daging,
ikan, telur, kue dan tak lupa disajikan bersama dengan teh. Acara ini
menggabungkan konsep antara makan malam dengan afternoon tea. Makanan dihidangkan pada high table bukan seperti small
lounge table pada acara afternoon
tea.