Mencari tempat
yang asyik buat ngobrol atau sekedar nongkrong di daerah Jember ya di kafe atau
kedai kopi. Saat ini sudah banyak kafe maupun kedai kopi baru yang bermunculan
dengan konsep unik sejak istilah “ngopi” menjadi gaya hidup baru. Nggak heran
kalau anak muda Jember ataupun mahasiswa yang rata-rata berasal dari luar
daerah seperti Surabaya, Malang, Situbondo, Bondowoso dan Probolinggo
menghabiskan waktu di sana.
Selain anak mudanya
yang berasal dari luar daerah, penduduk Jember rata-rata adalah pendatang. Jember
memang unik karena diantara daerah sekitarnya daerah ini tidak memiliki sejarah
yang kuat. Baik tentang sejarah berdirinya, kuliner maupun kebudayaannya.
Jember mulai dikenal
bahkan hingga dunia sejak ajang Jember Fashion Carnaval (JFC) yang menjadi
karnaval terbesar nomor empat di dunia.
Jadi, ketika ditanya apa makanan khas atau kebudayaan Jember memang sedikit
membingungkan apalagi hingga dunia. Masyarakat Jember justru ahli mengolah
makanan seperti yang cukup mudah ditemui adalah prol tape, brownies tape dan
pia tape yang bahan utamanya yaitu tape justru berasal dari Bondowoso.
Kota Bondowoso sendiri
memang tidak jauh dari Jember sekitar 45 menit dengan kendaraan. Bondowoso
menjadi tempat masa kecil saya dulu. Saya ingat setiap ditanya “apa makanan khas Bondowoso?” Jawabannya
sudah pasti tape. Namun, sejak tahun 2011 kota ini mulai dikenal dunia karena
hasil KOPI ARABIKA.
Saya menemukan
kopi arabika justru di sebuah kafe di depan kampus Universitas Jember. Adik
saya juga sempat membawa kopi arabika Bondowoso sebagai oleh-oleh saat kembali
ke Jogja. “Kopi arabika Bondowoso ini
sangat terkenal, kalau pecinta kopi pasti suka” begitu katanya.
Saya memang bukan
pecinta kopi hanya penikmat kopi dengan campuran creamer. Kalau kata orang
minum kopi yang nggak hitam itu bukan ngopi namanya. Karena cita rasa kopinya
sudah nggak terasa. Tapi, kali ini bolehlah saya mencoba kopi arabika ciri khas
daerah sendiri.
Berbicara tentang penikmat
kopi memang bisa digolongkan menjadi tiga besar yaitu pengikut, penikmat dan
pecinta kopi. Pengikut biasanya mereka bukan peminum kopi. Mereka hanya hadir
di kedai kopi karena ajakan teman atau sekedar mencari tempat yang nyaman untuk
ngobrol sana sini. Seperti yang banyak saya temui di keramaian kedai kopi setiap
malam.
Penikmat berarti
mereka sudah kenal kopi lama. Nggak peduli kopinya apa yang penting minum kopi.
Biasanya mereka hanya sekedar mencari kafein untuk meningkatkan energi memulai
hari. Nah, kalau kelompok pecinta kopi, mereka mencari kualitas terbaik dari
secangkir kopi sampai ke after taste
dari minum kopinya.
Kopi arabika
Bondowoso sendiri ternyata gaungnya sudah terdengar hingga mancanegara, lho. Ekspor
saat ini sudah merambah ke beberapa negara Eropa seperti Belanda, Italia, Swiss
juga ke Autralia, Jepang dan Amerika. Percaya nggak percaya gerai Starbucks di
Amerika Serikat menggunakan kopi Bondowoso untuk jenis Java Coffee-nya.
Bahkan ada sebuah
cerita tentang seorang Belanda yang menikmati secangkir kopi di Italia. Ia
terkesan dengan kenikmatan kopi yang diminumnya dan berniat mencari asal kopi
tersebut. Ia mencicipi setiap kopi dari berbagai wilayah Indonesia. Tiba di
Bondowoso barulah ia menemukan kopi yang sama waktu dicicipinya saat di Italia.
Ia pun kemudian menjadi pembeli tetap kopi arabika Bondowoso.
Kopi arabika ini
juga bisa ditemukan di beberapa kedai kopi di wilayah Jember. Beberapa
diantaranya bahkan menjual kopi nusantara yang terkenal dari berbagai daerah
seperti kopi Gayo Aceh, kopi Toraja Sulawesi Selatan, Java Ijen Bondowoso dan
kopi Papua.
Kopi arabika
Bondowoso juga sudah diakui memiliki ciri khas tersendiri diantara Kopi Arabika
lainnya melalui Sertifikat Indikasi Geografis. Kopi yang dikenal dunia dengan
nama Java Coffee ini ditanam di pegunungan Ijen-Raung pada
ketinggian 900-1.500 m.d.p.l dengan suhu rata-rata 15-250C. Nggak
heran kalau cita rasanya khas dan memiliki tingkat keasaman yang baik.
Kopi seharga Rp
4.000-Rp 6.000 ini bisa dinikmati untuk menghangatkan badan atau hanya sekedar
sebagai teman nongkrong dikala malam melanda. Naik kelas sedikit yaitu di kafe,
kopi tubruk arabika bisa dinikmati dengan harga Rp 7.000-Rp 8.000. Kamu juga
bisa membelinya sebagai buah tangan seharga Rp 15.000-Rp 55.000 di pusat
oleh-oleh kota Jember.
Bener nggak sih kopi bermanfaat buat
tubuh? Eits…, jangan
salah kopi punya beberapa kandungan gizi penting untuk kesehatan tubuh.
Pertama, kopi mengandung
kafein yang seringkali banyak dihindari. Padahal beberapa penelitian
menyebutkan minum kopi di sela waktu kerja bisa membantu kita tetap bugar dan
konsentrasi. Kafein pada kopi bersifat antagonis terhadap fungsi adenosine (senyawa yang membuat orang
cepat tidur) yang bisa memacu hormon adrenalin, meningkatkan tekanan darah dan
aktivitas otot sehingga tidak mudah ngantuk dan merasa segar.
Seorang atlit yang
mengonsumsi minuman mengandung kafein karbohidrat setelah bersepeda memiliki
banyak glikogen (cadangan energi) pada ototnya. Kafein melepaskan gula ke
aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra, sehingga mampu menambah semangat
atlit tersebut di sesi berikutnya. Kafein pada kopi juga dapat meredakan nyeri
otot dan mencegah batu empedu.
Menurut Havard Women’s Health, kandungan kafein
pada kopi bisa menghambat peradangan di otak yang sering dikaitkan dengan
Alzheimer. Selain itu, laporan dari European
Journal of Social Psychology, kafein bisa merangsang fungsi kognitif
sehingga orang bisa lebih terbuka dan respek. Nggak heran kan kalo masyarakat
kita memilih kopi sebagai pilihan nongkrong atau sekedar ngobrol bersama teman.
Kedua, kopi juga
mengandung antioksidan berupa asam klorogenik dan flavonoid untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Menurut The Journal of Nutrition, asam
klorogenik berpengaruh terhadap penurunan resiko Diabetes Melitus Tipe 2.
Sedangkan flavonoid dapat menahan
pertumbuhan sel kanker. Dalam hal ini antioksidan juga mencegah kerusakan sel
yang dihubungkan dengan penyakit Parkinson.
Meskipun kandungannya
tidak terlalu banyak, ternyata kopi juga diyakini mengandung beberapa vitamin
dan mineral. Kopi mengandung vitamin B2 atau riboflavin untuk proses reaksi
kimia yang terjadi dalam tubuh sehingga bisa memecah nutrisi dari makanan yang
kita konsumsi.
Selain itu, kopi
diketahui mengandung vitamin B5 atau asam pantotenat yang diyakini dapat
menjaga kesehatan saluran cerna, kelenjar adrenal dan menghasilkan sel darah
merah. Vitmain B5 dibutuhkan untuk penyembuhan luka dan meringankan rheumatoid
arthritis.
Mineral yang
terdapat pada kopi yaitu kalsium dan magnesium. Kalsium dibutuhkan untuk tulang
sedangkan magnesium diperlukan untuk menjaga otot dan saraf agar berfungsi
dengan baik dan berkontribusi untuk produksi energi dalam sel.
Tapi, hati-hati bila
konsumsi kopi berlebihan dapat menyebabkan gejala seperti dada berdebar,
gelisah, stres, pusing dan gangguan tidur. Kafein juga sifatnya diuretik yang menyebabkan
sering buang air kecil. Jadi, minum kopi harus diimbangi dengan banyak minum
air putih. Kalau ada anggapan yang mengatakan kopi itu tidak sehat, kemungkinan
disertai dengan kebiasaan lain seperti merokok, minum alkohol, kurang tidur,
jarang olahraga dan pola makan yang kurang sehat.
Sebenarnya, tidak
perlu takut minum kopi selama kita menerapkan hidup sehat dan aktif. Minum kopi
juga tidak menimbulkan ancaman yang serius bila tidak berlebihan. Menurut
praktisi kesehatan, selama konsumsinya bisa diatur tidak lebih dari dua cangkir
kopi sehari masih aman. Bahkan secara spesifik justru kandungan kafein kopi
arabika (1,32%) lebih sedikit dari robusta (2,17%), sehingga lebih aman untuk
lambung.
Bagaimana cara minum kopi yang sehat? Minum kopi yang sehat selain konsumsinya
tidak berlebihan adalah yang hitam tanpa gula, creamer dan susu untuk mendapat
manfaat kesehatan yang optimal. Penambahan gula, susu maupun creamer justru
akan menaikkan kalori kita lebih cepat. Bahkan katanya kopi lebih nikmat tanpa
penambahan apa pun. Saya pribadi memang masih suka menambahkan gula. Ah…. Sekali-sekali
boleh juga menikmati kopi tanpa gula.
Jelajah Gizi |