Senin, 12 Januari 2015

DIET MAYO MENURUT KESEHATAN


Siapa sih yang nggak tertarik untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat? Konsep ini nih yang menggiring banyak orang untuk melakukan diet, salah satunya adalah diet mayo. Diet mayo yang lagi berkembang di Indonesia mampu menurunkan berat badan 6-8 kg dalam jangka waktu 12-14 hari. Prinsipnya dengan menu makanan tanpa garam. Karena makanan yang mengandung garam disinyalir dapat meningkatkan berat badan. Is that true? Yuk kenali lebih dalam tentang diet mayo sebelum dilakukan.

Pernah nggak mengalami penurunan atau kenaikan berat badan dalam hitungan jam? Pada dasarnya garam mengikat air di dalam tubuh. Oleh karena itu saat mengkonsumsi makanan asin atau sodium dapat meningkatkan retensi air di dalam tubuh. Sehingga berat badan dapat berubah secara instan. Ketika tidak ada konsumsi sodium yang masuk maka cairan atau air akan keluar dari dalam tubuh karena tidak ada sodium yang bersifat mengikat air.

Sebenarnya tubuh kita membutuhkan garam dalam batas tertentu. Menurut National Academy of Science di Amerika Serikat mengkonsumsi garam tidak lebih dari 2400 mg sehari. Jadi bukan dengan cara dihilangkan karena garam adalah jenis elektrolit dan juga dibutuhkan untuk tubuh salah satunya berfungsi untuk syaraf. 

Ada juga nih yang bilang kalau diet mayo juga tidak mengkonsumsi karbohidrat. Menurut Jansen Ongko, Msc, RD seorang ahli gizi “Dalam 1 gr glikogen akan mengikat air sekitar 3 ml dalam tubuh. Sehingga ketika mengurangi karbohidrat maka berat badan akan turun karena rendahnya cadangan glikogen”. Jadi nggak ada salahnya mengkonsumsi nasi dan yang membuat berat badan meningkat itu adalah over calory atau kelebihan asupan. 

Nah sebenarnya diet mayo yang berkembang disini namanya diambil dari Diet Mayo Clinic. Diet Mayo Clinic memiliki fase yang berbeda dibandingkan diet mayo pada umumnya. Diet Mayo Clinic diawali dua minggu fase “lose it” atau “turunkan berat badan” sehingga berat badan berkurang. Dalam jangka waktu tersebut pelaku harus melakukan 5 kebiasaan baik seperti sarapan, makan buah atau sayur lebih banyak. Kemudian menghilangkan 5 kebiasaan buruk seperti membatasi gula dan mengubah camilan asin dengan buah. Serta mengadopsi 5 kebiasaan sehat lain saperti berolahraga.

Fase kedua yaitu “Live it” atau “lanjutkan” pada fase ini pelaku diet setidaknya sudah mampu melakukan kebiasaan sehat pada fase sebelumnya. Sehingga pelaku diet hanya perlu melakukan kebiasaan sehatnya sambil menentukan berat badan ideal dan menambah aktivitas fisik.

Jadi sebelum memilih diet yang baik untuk tubuh ada baiknya untuk mengenali lebih dalam tentang diet yang akan dilakukan. Mulai dari mana asalnya, siapa yang merekomendasikan dan apakah ada efek-efek yang fantastis yang terjadi. Diet dengan menurunkan berat badan secara drastis dalam satu bulan jangan lantas segera dilakukan. Bisa jadi itu berbahaya.


Ketika berat badan turun secara cepat akan terjadi rebound yang justru nanti naiknya akan lebih besar dibandingkan sebelumnya. Diet yang baik itu penurunan berat badannya secara bertahap. Penurunan berat badan normalnya adalah 3-5% dari berat badan per bulan.  

0 komentar: