Saat ini begitu banyak produsen susu segar yang
memanfaatkan teknik sterilisasi dengan cara Ultra
higt temperature (UHT). Biasanya kita menemukan susu UHT pada susu dengan
kemasan kotak. Teknik UHT memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan
teknik pasteurisasi. Namun, tetap saja susu UHT juga perlu penyimpanan yang
tepat agar tidak mudah rusak.
Sebenarnya proses UHT merupakan perbaikan dari Ultra-Pasteurized. Perbedaannya, susu pateurisasi
dipanaskan dalam suhu 72 derajat celcius dalam waktu 15 detik. Tujuannya untuk
menghilangkan bakteri dan mikroorganisme. Hanya saja metode ini dianggap tidak
mematikan seluruh sopra yang terdapat pada susu. Meskipun kandungan gizinya
juga tidak jauh berbeda dengan susu UHT.
Susu sapi yang baru saja diperah berpotensi tidak
steril dan mengandung kuman dari tubuh sapi. Oleh karena itu, upaya sterilisasi
dilakukan dengan memilih metode UHT untuk menghilangkan kuman yang terdapat
pada susu.
Prosesnya, susu yang sudah diperah kemudian
dipanaskan hingga 135 derajat celcius selama tiga detik. Selain untuk
menghilangkan bakteri dan mikroorganisme yang terdapat pada susu, proses
pemanasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada vitamin dan protein
yang rusak.
Dari sekian banyak teknik pemrosesan susu, teknik
kombinasi suhu tinggi dan waktu singkat adalah metode terbaik. Karena tidak
sampai merusak kandungan gizinya. Setelah itu barulah susu didinginkan dalam
suhu 4-5 derajat celcius.
Susu segar dianggap sebagai susu yang paling baik diantara
susu lain karena memiliki tingkat kemurnian yang paling tinggi. Kandungan
gizinya juga lebih lengkap dan alami. Susu segar memiliki cita rasa paling
lezat karena asam lemaknya tidak rusak meskipun telah melalui proses
pengawetan.
Disamping itu susu adalah jenis bahan pangan yang
mudah rusak akibat mikroba yang membahayakan kesehatan. Karena susu merupakan
tempat berkembang yang baik bagi mikroorganisme. Oleh karena itu, susu UHT yang
telah diproses harus berada pada lingkungngan yang aseptis atau steril terbebas
dari mikroba.
Kemasan susu UHT dibuat aseptik multilapis dan
kedap udara sehingga bakteri tidak mudah masuk. Kemasannya juga harus terlindung
dari kedap cahaya agar tidak merusak kesegaran susu.
Susu yang telah dibuka mudah terkontaminasi oleh
bakteri. Oleh karena itu, setelah dibuka sebaiknya susu langsung diminum karena
hanya bisa bertahan beberapa jam pada suhu ruang. Kalaupun ingin disimpan
biasanya hanya bertahan maksimal tiga sampai empat hari pada lemari pendingin dengan
suhu 4 derajat celcius.
Sebelum membuka kemasan, susu UHT bisa disimpan
selama berbulan-bulan pada suhu ruang. Selama kotak kemasan masih bagus susu
aman dikonsumsi. Sebaiknya konsumsi susu sesuai dengan kebutuhan. Jika hanya
minum susu sendiri coba pilihlah kemasan susu UHT berukuran 200-250 ml yang
sekali minum. Namun jika diminum bersama keluarga sebaiknya pilih yang 1 liter.
Susu sangat baik diminum oleh semua usia. Namun
susu UHT tidak dianjurkan untuk anak usia dibawah 12 bulan. Karena susu yang
paling baik untuk anak yang baru lahir adalah air susu ibu (ASI). Setelah berusia
1 tahun dalam masa penyapihan barulah anak diperkenalkan dengan jenis susu yang
berasal dari hewan.
Susu mengandung semua zat gizi penting yang dibutuhkan
oleh tubuh. Susu bermanfaat untuk proses pertumbuhan, metabolisme dan
pergantian sel-sel yang rusak. Namun, para ahli gizi tidak merekomendasikan
susu sebagai sumber gizi utama. Setelah usia 1 tahun, susu hanya sebagai
makanan tambahan pada anak. Makanan pokok hampir sama dengan makanan keluarga
dengan konsentrasi lebih lunak.
0 komentar:
Posting Komentar